Jumat, 06 Agustus 2010

Krisdayanti dimataku

Sosok krisdayanti, diva pop Indonesia itu kini sedang terpuruk dengan gossip kehidupan rumah tangganya yang hancur berantakan disinyalir karena kisah cintanya dengan seorang pengusaha timor leste.

Dimataku krisdayanti adalah sosok yang tegar, perempuan yang berani memperjuangkan kebahagiaannya. Bukan aku menghalalkan kelakuannya yang berciuman didepan umum. Aku sendiri sempat shok pas tau dia berani melakukannya. Didepan umum pula, pas konfrensi pers pula. Cintanya yang begitu besar pada si pengusaha benar-benar membutakan matanya. Buta mata buta pikiran.

Namun keinginannya memperjuangan cinta patut kuacungi jempol. Dia rela melepaskan dua buah hatinya juga lelaki yang belasan tahun setia mendampinginya. Tentu cintanya sangat besar pada si pengusaha. Pasti berat banget harus berjuang melawan nuraninya sendiri demi rasa yang bernama cinta.

Aku tak pernah menyalahkan dirinya atas apa yang telah dilakukannya. Bagiku, cinta adalah sesuatu yang tidak bisa dipaksakan. Cinta bisa datang dan pergi kapan saja. Seperti jaelangkung, cinta itu adalah rasa yang datang tak dijemput dan hilang tak diantar.

Namun cinta itu sendiri bisa dipelihara, bisa dipupuk dan dirawat dengan penuh kasi sayang. Tergantung bagaimana kita memaknai sebuah rasa yang bernama cinta.

Aku sih say Yes to Krisdayanti, tapi tidak dengan kelakukannya berciuman didepan umum. Krisdayanti juga manusia biasa. Khilaf dan salah itu manusiawi banget. Asal dia mau berusaha berubah keaarah yang lebih baik. Hari ini, besok dan semoga selamanya.

aku yakin banyak perempuan-perempuan yang nggak setuju ma opiniku diatas, tapi yah.. itu cuma pendapatku saja.

3 komentar:

reni mengatakan...

Setiap orang bebas berpendapat, karena tiap orang punya sudut pandang sendiri... Setiap orang bebas berpendapat. Dan selama sudut pandang berbeda, jangan ngotot mencari persamaannya karena tak akan pernah sama. Seperti 3 orang buta yang menggambarkan seekor gajah : seorang mengatakan gajah adalah seperti tali (karena dia memegang ekornya), seorang mengatakan gajah seperti kipas (karena dia memegang kupingnya) dan seorang lagi mengatakan gajah seperti pohon (karena dia memegang kakinya).

Kalau aku, kurang setuju dg Krisdayanti. Memperjuangkan cinta dengan harus mengorbankan rumah tangga dan kedua buah hati..? Itu bukan pilihan yang bagus bagiku. Jika KD belum menikah (dan punya anak) aku akan dukung dia memperjuangkan cintanya, tapi keadaannya lain... apalagi lelaki yang dikejarnya bukanlah lelaki yang bebas, karena masih terikat perkawinan dengan wanita lain dan tentunya punya tanggung jawab juga pada anak2nya...
KD harus membayangkan dirinya jika dia di posisi ibu Atta. Sanggupkah dia, relakah dia melihat suaminya mamerkan cintanya pada wanita lain secara terbuka kepada umum ? Aku yakin jawabnya adalah : Tidak..!

ellysuryani mengatakan...

Saya tidak ingin mengomentari KD, bagi saya tidak penting. Satu hal yang penting, cinta (yang sebenarnya cinta) itu indah. Indah karena menguatkan dan tidak merusak tatanan yang ada.

Inuel mengatakan...

aku ga mau ikud ikud :D, soalnya aku juga banyak kesalahan, ga mungkin aku bilang KD salah, hanya orang paling bener dan ga punya salah yang boleh nyalahin orang, ya ga ;).. salam kenal ya ayra :)

Posting Komentar